Perilaku Itu Menular



Perilaku Itu Menular [ www.BlogApaAja.com ]

Jejaring sosial ternyata tak hanya berperan dalam menyebarkan berita atau informasi. Secara psikologis jejaring ini bisa menjadi media untuk menularkan perilaku positif seperti motivasi,kebahagiaan, kegembiraan, antusias, dan sejenisnya. Bagaimana caranya?

Saling Memotivasi

Dari sepakbola seseorang bisa belajar kesuksesan hidup, seperti dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Gert-Jan Pepping, ahli ilmu olahraga dan pengajar dari Human Movement Sciences University of Groningen, Belanda.

Pepping melakukan penelitian dari sejumlah tim sepakbola yang melakukan adu tendangan penalti untuk menentukan pemenangnya dalam pertandingan-pertandingan penting. Tim di mana setiap pemain yang mencetak gol lalu merayakan golnya bersama teman-temannya cenderung bisa memenangkan adu tendangan penalti tersebut.

Akan tetapi banyak pemain yang sehabis mencetak gol justru merayakannya dengan mengajak penonton bersorak dengan cara mengangkat tangan ke arah penonton. Memang penonton bisa ikut histeris dan semangatnya meningkat, namun semangat penonton yang meningkat itu tak berpengaruh pada hasil pertandingan karena yang akan melakukan giliran tendangan penalti berikutnya adalah pemain lain. Karena itu lebih penting melakukan selebrasi bersama timnya dibanding dengan penonton. Ini karena semangat dan kepercayaan diri itu akan menular pada rekannya.

Masalah ini tak hanya terjadi dalam sepakbola atau olahraga. Menurut Pepping di bidang lain pun, seperti kantor, efeknya sama. Seorang karyawan di suatu kantor yang meraih suatu kesuksesan lalu merayakan suksesnya dengan rekannya di kantor tersebut akan mendorong rekan-rekannya itu untuk meraih sukses serupa. "Artinya seluruh anggota tim akan saling berbagi perasaan bangga dan percaya diri yang akan meningkatkan performa tim secara keseluruhan," ujarnya.Karena itu, rayakan kesuksesan dengan rekan-rekan agar bisa menular pada tim atau perusahaan.

Perilaku Itu Menular [ www.BlogApaAja.com ]




Kebahagiaan juga Menular

Kebahagiaan ternyata juga menular. Ia seperti virus yang bisa menyebar ke mana-mana. Karena itu seseorang bisa meraih kebahagiaan dari keluarganya, teman-temannya, atau orang lain yang tak dikenal. Penelitian dilakukan oleh James Fowler dari University of California, San Diego, dan Nicholas Christakis dari Harvard University. Dari hasil penelitian mereka ditemukan bahwa setiap orang yang meraih kebahagiaan bisa menularkan kebahagiaannya ke teman-teman lainnya secara berantai.

"Rasa bahagia itu emosi sosial. Karena itu suatu kebahagiaan bisa ditularkan melalui suatu acara sosial atau lainnya dan kemudian menyebar ke jaringan sosial lainnya," kata Jack Dovidio dari Yale University.

Menurutnya, seringkali seseorang merasakan satu kebahagiaan yang tidak tahu entah dari mana datangnya. Ketika ditelusuri, ternyata teman terdekat bukan nya. Mungkin kebahagiaan itu dari orang lain yang tidak kita kenal. Karena itu mengunjungi suatu perayaan kebahagiaan seseorang menjadi perlu kalau kita ingin tertular kebahagiaan juga.

Kesedihan dan Kemarahan

Apakah kesedihan juga mengalami hal yang sama, bisa menyebar ke mana-mana? Ternyata, menurut Dovidio, kesedihan hanya menular pada kelompok atau lingkungan terdekat dari orang yang tertimpa kesedihan itu. Sedangkan pada lingkungan di luar kelompok itu efeknya hanya sedikit.

"Suatu kesedihan, dibanding akan menarik seseorang untuk ikut merasakan sedih, orang cenderung berusaha mengenyahkannya agar tak ikut sedih," ujar Nadine Kaslow, psikolog dari Emory Universtity. Bahkan, kata Nadine, jika kesedihan masuk ke suatu jaringan sosial, anggota jaringan sosial itu justru bisa bertindak sebagai obat yang membujuk si sedih untuk tidak bersedih.

Bagaimana dengan kemarahan? Menurut Dovidio, efek kemarahan ternyata mirip kebahagiaan. Jika satu anggota kelompok sosial marah pada satu objek, maka kemarahan itu akan menular sehingga anggota kelompoknya ikut marah. Barangkali ini memberikan jawaban kenapa posting-an marah dalam satu website jejaring sosial selalu mengundang kemarahan lain dan kemudian menggelindingkan efek bola salju kemarahan.

Efek Domino Menyumbang

Seringkali dalam satu acara penggalangan dana ada "provokator" yang memancing hadirin untuk tertarik memberikan sumbangan.Ini tak sekadar taktik. Menurut penelitian, keputusan ikut menyumbang seseorang ditentukan oleh sikap orang lain menyumbang dalam kegiatan yang sama.

Penelitian mengenai ini dilakukan juga oleh Fowler dan Christakis. Menurut hasil penelitian mereka, jika seseorang menyumbangkan uang untuk menolong yang lainnya dalam satu ajang pengumpulan dana, hadirin yang tidak menyumbang saat itu akan menyumbang pada kesempatan berikutnya.Efeknya seperti efek domino.Satu orang mempengaruhi tiga orang. Lalu ketiga orang itu mempengaruhi 10 orang dan seterusnya.

"Personaliti itu unik dan sangat menarik untuk dipelajari.Sifat kebaikan ternyata menyebar ke banyak orang bahkan kepada orang yang tak kita kenal," ujar Fowler. "Aliran kebahagiaan, ide, cinta, dan kebaikan sangat diperlukan dalam hubungan sosial. Karena itu jaringan sosial akan menjadi perangkat untuk menyebarkan sifat-sifat itu," katanya menambahkan.

Nah, karena itu agar banyak orang yang bahagia, semangat kerja tinggi, termotivasi, antusias, dan sejenisnya, bisa disalurkan lewat jejaring sosial.

Follow On Twitter